PILIHAN PENGOBATAN
Pengobatan dermatitis atopik, bentuk lebih kronis dari eczema, adalah bagian terpenting untuk mengatasi penyakit tersebut. Cek berbagai pilihan pengobatan di bawah ini.
Menemukan opsi pengobatan untuk dermatitis atopic
Ada banyak pilihan pengobatan untuk dermatitis atopik, baik berupa obat minum, krim, dan injeksi untuk kasus sedang sampai berat. Beberapa obat bisa Anda temukan dijual bebas di apotek terdekat, sedangkan beberapa lainnya butuh resep dokter.
Ingat bahwa respon tiap orang terhadap obat itu berbeda-beda. Selalu konsultasikan pada dokter Anda terkait pengobatan yang tepat, atau kombinasi obat, yang pas untuk Anda.
Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan:
- infeksi saluran napas bagian atas.Skin reaction
- reaksi kulit.
- gejala seperti penyakit flu.
- infeksi saluran kemih.
- sakit kepala.
Apakah terapi biologis itu?
Terapi biologis disebut juga sebagai bioterapi atau imunoterapi, biasa digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit yang berkaitan dengan sistem imun dan kondisi lainnya. Lebih spesifik lagi, pengobatan bioterapi itu dibuat untuk menstimulasi atau mengembalikan kondisi normal sistem imun tubuh dan kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit di tubuh. 1.
Bagaimana caranya bekerja?
Ada beberapa tipe protein di dalam sistem imun yang disebut “IL-4” dan “IL-3”. Protein-protein tersebut berperan penting dalam gejala dermatitis atopik. Terapi biologis untuk dermatitis atopik memblok protein-protein tersebut, sehingga bisa mengurangi gatal dan meningkatkan kondisi kulit 1.
Seberapa sering mengonsumsinya?
Frekuensi pengobatan bervariasi. Pada umumnya, injeksi dibutuhkan setiap 1-2 minggu sekali, sedangkan infus dibutuhkan setiap 4-6 minggu sekali. Beberapa pengobatan biologis umumnya butuh waktu sekitar 6-8 minggu.
Pasien yang berada di bawah pengobatan biologis disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk membahas masalah ini, apalagi terkait tentang frekuensi pengobatan dan dosis yang dibutuhkan.
Bagaimana cara obat-obatan tersebut diberikan?
Sebagian besar obat biologis berbentuk cair dan diberikan pada pasien lewat injeksi di bawah kulit (yang bisa dilakukan di rumah) atau infus lewat aliran darah (yang biasanya dilakukan di rumah sakit)2.
Apa saja efek samping yang bisa terjadi?
Terapi biologis bisa menimbulkan efek samping, dan setiap pengobatan memiliki risikonya masing-masing. Penting untuk mendiskusikan terlebih dahulu risiko dan efek samping yang ada dengan dokter Anda sebelum Anda memulai terapi.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
Bagaimana terapi biologis berpengaruh pada dermatitis atopik?
Tubuh manusia mengandung satu jenis protein yang bernama interleukin (IL), yang membantu sistem imun tubuh memerangi virus-virus dan bakteri berbahaya. Namun, orang-orang yang menderita dermatitis atopik sistem imun tubuhnya bereaksi berlebihan, memicu IL untuk merespon dengan cara memproduksi inflamasi. Akibatnya adalah kulit kemerahan yang gatal dan gejala mirip eksim4.
Terapi biologis fungsinya untuk memblok IL tersebut, sehingga sistem imun tubuh tidak bereaksi berlebihan. Dengan fungsi sistem imun yang normal, inflamasi bisa diminimalisir, yang berarti gejala dermatitis atopik semakin sedikit munculnya.
Bagaimana cara kerjanya?
Menghambat enzim yang berkontribusi terhadap peradangan, dimana dapat mengurangi gejala-gejala seperti gatal dan luka pada kulit. Menyebabkan berkurangnya tanda-tanda dan gejala AD.5–10
Seberapa sering anda dapat menggunakannya?
Penggunaan berdasarkan saran dokter.5–7
Bagaimana cara penggunaannya?
Melalui mulut.5–7
Efek samping apa saja yang mungkin terjadi?
Infeksi pada saluran pernafasan atas, nasofaringitis, adanya rasa mual, sakit kepala, dan jerawat.7 Pemantauan lebih lanjut dianjurkan untuk mengetahui kemungkinan munculnya resiko selama pengobatan, terutama pada orang tua, perokok aktif baik sekarang maupun sebelumnya, ataupun pasien dengan faktor resiko kardiovaskular, tromboemboli, atau faktor membahayakan lainnya.7,10,11 Pasien harus mencari pertolongan darurat dari medis jika mereka mengalami tanda dan gejala serangan jantung, stroke, atau penggumpalan darah.12
Apakah TCS itu?
TCS itu mewakili berbagai jenis obat yang bisa membantu mengatasi pembengkakan, gatal, dan kemerahan akibat dermatitis atopik. Beberapa variasi dari TCS bisa digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa, sedangkan yang lainnya hanya khusus untuk orang dewasa. TCS ada yang dijual bebas dan ada yang butuh resep dokter, tergantung dari jenisnya.
Bagaimana caranya bekerja?
Corticosteroids umumnya bekerja dengan cara mengurangi inflamasi di kulit (kemerahan dan pembengkakan) serta rasa gatal.
Seberapa sering pemakaiannya?
TCS biasanya dipakai satu sampai empat kali sehari. Durasi pemakaian bervariasi, antara 5 hari sampai 3 minggu, tergantung dari tipe TCS-nya dan area kulit yang diobati.
Bagaimana cara memakainya?
TCS tersedia dalam bentuk yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk sabun, krim, salep, losion, dan gel. Semua jenis TCS tersebut harus dipakai langsung ke area kulit yang bermasalah.
Apa saja efek sampingnya?
TCS bisa menyebabkan efek samping, seperti reaksi pemakaian, penipisan kulit, sensasi terbakar, sensasi tersengat, gatal, iritasi, kulit kering, kulit pecah-pecah, rasa perih, ruam (urtikaria), inflamasi folikel rambut (folikulitis), tumbuhnya bulu (hipertrikosis), bintik seperti jerawat, perubahan warna kulit (hipopigmentasi), dan kontak alergi dermatitis. Tidak semua kemungkinan efek samping tersebut Anda rasakan. Baca aturan pakai dalam setiap obat.
Apa itu TCI?
TCI digunakan untuk mengobati dermatitis atopik pada anak-anak (mulai dari usia 2 tahun) dan orang dewasa, jika semua pengobatan lain tidak mempan. Penggunaan TCI membutuhkan resep dokter.
Bagaimana caranya bekerja?
Mekanisme tepatnya masih belum diketahui, tapi TCI mampu mengontrol inflamasi, rasa gatal, dan kemerahan yang diakibatkan oleh dermatitis atopik.
Seberapa sering pemakaiannya?
TCI biasanya digunakan sehari dua kali, contohnya, sekali di pagi hari dan sekali lagi di malam hari.
Obat-obatan ini bisa digunakan jangka pendek atau jangka panjang. Ketika tanda dan gejala dermatitis atopik sudah hilang, Anda harus segera menghentikan pengobatan. Ikuti instruksi dari dokter Anda jika tanda dan gejala muncul kembali.
Bagaimana cara pemakaiannya?
TCI tersedia dalam bentuk krim dan salep. Keduanya harus dioleskan langsung ke area kulit yang bermasalah.
Apa saja efek sampingnya?
TCI bisa menyebabkan efek samping, seperti sensasi tersengat dan terbakar, rasa panas, dan gatal di kulit yang diobati.
Tidak semua kemungkinan efek samping tersebut Anda rasakan. Baca aturan pakai dalam setiap obat.
Apa itu Oral Corticosteroids?
Oral corticosteroids digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kulit, termasuk dermatitis atopik pada anak-anak di atas usia 6 tahun, dan orang dewasa.
Obat jenis ini membutuhkan resep dokter.
Bagaimana cara kerjanya?
Corticosteroids mampu mengurangi reaksi tubuh terhadap penyakit-penyakit tertentu dan meminimalisir gejala inflamasi (kemerahan dan pembengkakan).
Seberapa sering konsumsi obatnya?
Dokter Anda lah yang akan menentukan dosis dan frekuensi obat ini, tergantung dari kondisi Anda. Ketika kondisi Anda sudah mulai membaik, dokter Anda akan mengurangi dosis obatnya secara bertahap. Pastikan Anda mengikuti instruksi dokter untuk mengurangi risiko timbulnya efek samping.
Bagaimana cara penggunaannya?
Oral steroids berbentuk tablet yang harus diminum.
Apa saja kemungkinan efek sampingnya?
Oral steroids bisa menyebabkan efek samping seperti meningkatkan nafsu makan, kenaikan berat badan, rasa begah, perubahan rasa, penyimpanan lemak yang abnormal, mual, muntah, diare, sakit perut, masalah pencernaan, cegukan, penipisan rambut, pertumbuhan rambut yang tidak biasa, perasaan tidak nyaman dan tidak enak, pusing, jadi pelupa, kebingungan, kelelahan, perasaan kesal, euforia (perasaan senang yang sangat intens), perubahan pada kekuatan dan refleks tubuh, wajah membulat, keringat berlebih, sakit kepala, peningkatan atau penurunan motilitas dan jumlah sperma, dan masalah kulit.
Obat-obatan jenis ini juga bisa menyembunyikan gejala-gejala infeksi, yang akhirnya malah menyebabkan infeksi laten jadi aktif dan memicu infeksi yang disebabkan oleh organisme yang pada keadaan normal tidak berbahaya, karena sistem pertahanan tubuh yang menurun. Tidak semua kemungkinan efek samping tersebut Anda rasakan. Baca aturan pakai dalam setiap obat.
Apa itu topical PDE 4 inhibitors?
Topical PDE 4 Inhibitors adalah obat-obatan non-steroids yang diaplikasikan ke kulit untuk mengobati dermatitis atopik ringan sampai sedang. Tipe pengobatan ini membutuhkan resep dokter.
Bagaimana caranya bekerja?
Mekanisme persisnya masih belum diketahui, tapi PDE4 bisa mengurangi jumlah zat-zat tertentu di dalam tubuh yang bisa menyebabkan ruam dan gatal, yang diakibatkan oleh eksim.
Seberapa sering pemakaiannya?
Topical PDE4 inhibitors biasanya diaplikasikan langsung ke area yang bermasalah, dua kali sehari. Meskipun begitu, dokter Anda lah yang akan menentukan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi medis dan respons Anda terhadap obat ini. Jangan pernah mengurangi atau menambah dosis obat sendiri tanpa persetujuan dokter.
Bagaimana cara pemakaiannya?
Obat jenis ini umumnya tersedia dalam bentuk salep dan harus dipakai langsung ke area kulit yang bermasalah.
Apa saja kemungkinan efek sampingnya?
Topical PDE4 inhibitors bisa menyebabkan efek samping seperti rasa perih di area yang diobati dan sensasi tersengat dan terbakar. Tidak semua kemungkinan efek samping tersebut Anda rasakan. Baca aturan pakai dalam setiap obat.
Apa itu kombinasi produk topikal?
Kombinasi produk topikal adalah krim-krim yang digunakan untuk mengatasi dermatitis atopik, berupa kulit kemerahan, bengkak, gatal, dan infeksi oleh kuman (bakteri). Obat jenis ini bisa digunakan pada anak-anak (di atas usia 2 tahun) dan orang dewasa. Kombinasi produk topikal membutuhkan resep dokter.
Bagaimana caranya bekerja?
Kombinasi produk topikal menggabungkan dua jenis obat: corticosteroid yang mengandung antibiotik dan/atau antibakteri/antifungal. Kedua jenis obat ini bekerja bersama dengan cara yang berbeda untuk membunuh bakteri dan mengurangi pembengkakan, kemerahan, perih, dan rasa gatal. Penting untuk diingat bahwa obat-obatan ini hanya ampuh untuk infeksi bakteri dan jamur, bukan untuk infeksi virus.
Seberapa sering pemakaiannya?
Kombinasi produk topikal biasanya diaplikasikan ke kulit tiga kali sehari selama kira-kira 1-2 minggu, tergantung dosis yang diresepkan dokter.
Bagaimana cara pemakaiannya?
Tipe obat-obatan ini umumnya berbentuk krim dan harus diaplikasikan langsung ke area kulit yang bermasalah.
Apa saja kemungkinan efek sampingnya?
Kombinasi produk topikal bisa menyebabkan efek samping, seperti kemerahan, gatal, sensasi terbakar, iritasi di area yang diobati, timbulnya berbagai jenis ruam (dermatitis) di area yang diobati, penipisan kulit, stretch marks atau timbulnya urat, peradangan, warna kulit jadi lebih terang, perubahan pola pertumbuhan rambut di tubuh, keringat berlebih, dan tanda-tanda lain yang biasanya tidak muncul sebelum pengobatan. Tidak semua kemungkinan efek samping tersebut Anda rasakan. Baca aturan pakai dalam setiap obat.
Ada juga berbagai jenis produk non-obat yang bisa digunakan untuk mencegah kulit kering. Produk-produk ini tersedia di apotek terdekat:
Krim pelembap
Apa itu krim pelembap?
Krim pelembap adalah produk yang mengandung zat pelembap, seperti ceramides atau colloidal oatmeal, untuk membantu meningkatkan pelindung kelembapan kulit dan hidrasi kulit. Krim pelembap juga tersedia dalam bentuk komsetik yang dijual bebas.
Bagaimana caranya bekerja?
Tergantung dari bahan-bahan yang terkandung, krim pelembap punya cara yang berbeda-beda untuk mengatasi kulit kering. Beberapa krim bekerja dengan cara meningkatkan pelindung kelembapan kulit dan hidrasi pada kulit.
Seberapa sering pemakaiannya?
Krim pelembap harus digunakan setiap habis mandi untuk mengunci kelembapan pada kulit. Krim-krim ini juga bisa dipakai beberapa kali lagi sepanjang hari.
Bagaimana cara pemakaiannya?
Krim pelembap harus diaplikasikan langsung ke area kulit yang bermasalah, saat kulit masih dalam keadaan lembap. Dengan begitu, kelembapannya bisa terkunci di dalam kulit.
Pahami bagaimana dampak dermatitis atopik terhadap hidup Anda melalui skin assessment berdurasi 10 detik ini.
Gunakan skin assessment mandiri untuk membantu Anda dan dokter Anda mengidentifikasi perhatian khusus untuk pengobatan dan penanganan dermatitis atopik Anda.
References:
- Schneider S, et al. The New Era of Biologics in Atopic Dermatitis: A Review. Dermatol Pract Concept. 2021 Oct; 11(4): e2021144.
- Biologics and Biosimilars. Health Hub. https://www.healthhub.sg/a-z/medications/625/Biologics-and-Biosimilars. Accessed on September 2023.https://www.aad.org/diseases/psoriasis/psoriasis-biologics (Accessed on 20/3/2020)
- https://www.aad.org/diseases/psoriasis/psoriasis-biologics (Accessed on 20/3/2020)
- https://nationaleczema.org/eczema/treatment/ (Accessed on 20/3/2020)
- Baricitinib Summary of Product Characteristics. Available from: https://www.ema.europa.eu/en/medicines/human/EPAR/olumiant. Accessed September 2021.
- Upadacitinib Summary of Product Characteristics. Available from: https://www.ema.europa.eu/en/medicines/human/EPAR/rinvoq. Accessed February 2022.
- Upadacitinib Prescribing Information. January 2022. Available from: https://www.rxabbvie.com/pdf/rinvoq_pi.pdf. Accessed February 2022.
- Samuel, C, et al. (2023). A Review on the Safety of Using JAK Inhibitors in Dermatology: Clinical and Laboratory Monitoring. 13(3): 729–749. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9930707/pdf/13555_2023_Article_892.pdf
- European Medicines Agency. (2020). “New oral treatment for moderate to severe atopic dermatitis”, https://www.ema.europa.eu/en/news/new-oral-treatment-moderate-severe-atopic-dermatitis (Accessed July 29, 2022)
- Schwartz DM, et al. JAK inhibition as a therapeutic strategy for immune and inflammatory diseases. Nat Rev Drug Discov. 2017;16(12):843-862.
- Janus Kinase (JAK) inhibitors and risk of major adverse cardiovascular events, malignancy, thrombosis and death. Health Sciences Authority. https://www.hsa.gov.sg/announcements/safety-alert/janus-kinase-(jak)-inhibitors-and-risk-of-major-adverse-cardiovascular-events-malignancy-thrombosis-and-death. Accessed September 2023.
- FDA requires warnings about increased risk of serious heart-related events, cancer, blood clots, and death for JAK inhibitors that treat certain chronic inflammatory conditions. U.S. Food & Drug Administration. Accessed September 2023.
Informasi kesehatan yang terdapat di sini ditujukan untuk pengetahuan umum. Ahli kesehatan anda adalah satu-satunya sumber informasi kesehatan terpercaya. Silakan berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan atau pengobatan anda.
MAT-SG-2300275-1.0-09/2024