LEBIH DALAM TENTANG TERAPI BIOLOGIS
Terapi biologis digunakan untuk memulihkan kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.1 Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif menyebabkan dermatitis atopik dapat membantu anda lebih menghargai peran terapi biologis dalam mengelola kondisi anda.2-4
Kemungkinan Kambuh dan Kondisi Sistem Kekebalan Tubuh Anda
Dermatitis atopik diakibatkan inflamasi tipe 2.2
Ketika sistem kekebalan anda merespons ancaman, hal ini dapat menyebabkan inflamasi.2 Ada tiga jenis respons inflamasi bergantung pada reaksi yang dilawan oleh sistem kekebalan anda.2 Setiap tipe respons menggunakan sel kekebalan dan sinyal kimia spesifik yang berbeda.2
Respons inflamasi tipe 1 digunakan untuk melawan virus, sel kanker, dan bakteri yang menyerang sel.2 Sistem imun anda menggunakan respons inflamasi tipe 2 untuk alergen dan parasit, sedangkan respons tipe 3 untuk jamur dan bakteri yang tidak menyerang sel.2
Pada dermatitis atopik, alergen atau iritan memicu respons imun inflamasi tipe 2 yang terlalu aktif, sehingga menimbulkan gejala dan terjadinya kambuh.2
Inflamasi tipe 2 juga terlihat pada penyakit alergi lainnya, seperti asma dan rinitis alergi.2 Jadi, ada kemungkinan seseorang mengidap dua atau lebih penyakit ini pada saat yang bersamaan.2
Sinyal Kimiawi dan Siklus Gatal-Garuk
IL-4 dan IL-13 merupakan sinyal kimia penting pada dermatitis atopik.2
Respons imun tipe 2 menggunakan beberapa sinyal kimia berbeda yang menyebabkan inflamasi.2 Sinyal kimia ini adalah salah satu target terapi biologis.
Pada dermatitis atopik, diyakini bahwa dua sinyal kimia penting dari protein imun tipe 2 yang disebut IL-4 dan IL-13 terdapat pada setiap tahap penyakit.2 Baik IL-4 dan IL-13 dapat menyebabkan gejala dengan beberapa kondisi.2-4
Peningkatan kadar IL-4 berkontribusi terhadap inflamasi alergi, meningkatkan antibodi alergi, dan membantu menarik sel-sel yang bertanggung jawab untuk respon imun alergi.4
IL-13 meningkatkan sensasi gatal,3 mendorong keinginan untuk menggaruk, membantu melanggengkan siklus gatal-garuk.
IL-4 dan IL-13 juga dapat mempengaruhi kemampuan kulit untuk menghambat iritasi dan infeksi.3, 4 IL-13 secara khusus dapat melemahkan lapisan skin barrier, memungkinkan lebih banyak iritasi dan kuman masuk, sehingga mengakibatkan lebih banyak inflamasi3
Selain IL-4 dan IL-13, ada beberapa sinyal kimia lain yang mungkin terlibat dalam dermatitis atopik, dimana masih sedang diselidiki.2, 4 Informasi ini meningkatkan pemahaman kita tentang penyakit ini, sehingga berpotensi memberikan dokter dan pasien lebih banyak opsi pengobatan.
Bagaimana Terapi Biologis Berperan dalam Dermatitis Atopik
Terapi biologis dapat digunakan untuk menargetkan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, dengan menghalangi beberapa proses dan sinyal yang mendasari penyakit ini.1, 4
Terapi biologis dapat digunakan untuk menargetkan inflamasi tipe 2.1, 2, 4
Terapi biologis yang berperan untuk pengobatan dermatitis atopik dirancang untuk memblokir tindakan sinyal kimia yang terlibat dalam proses penyakit.2, 4 Tujuan potensial dari terapi tersebut mencakup mengurangi inflamasi yang mendasarinya, mengurangi gejala, membantu menghilangkan siklus gatal-garuk, dan mengurangi kemungkinan kambuh.2, 4
Penelitian seputar penggunaan terapi biologis untuk pasien dengan dermatitis atopik sedang hingga berat telah menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan.2, 4 Penelitian telah menunjukkan perbaikan yang signifikan pada beberapa pasien dalam hal penurunan rasa gatal dan gejala lainnya yang berkelanjutan.2, 4
Namun, sama halnya seperti pengobatan lainnya, terdapat beberapa potensi efek samping.2, 4 Maka, penting untuk mendiskusikan pro dan kontra dengan ahli kesehatan profesional sebelum memulai pengobatan baru.
REFERENCES:
- Stöppler, M.C. “Biological Therapy”, Balentine, J.R. (Editor), MedicineNet. https://www.medicinenet.com/biological_therapy/article.htm#what_is_biological_therapy (Accessed October 28, 2020).
- Maurer, M. & Wittmann, M. (2020). Type 2 inflammation in atopic dermatitis and beyond: shared pathophysiology and clinical management. In Maurer, M. (chair), ADVENT medical education symposium, European Academy of Allergy and Clinical Immunology (EAACI) Digital Congress 2020. https://www.emjreviews.com/allergy-immunology/symposium/type-2-inflammation-in-atopic-dermatitis-and-beyond-shared-pathophysiology-and-clinical-management/
- Furue, M., Ulzii, D., Nakahara, T., et al. (2020). Implications of IL-13Rα2 in atopic skin inflammation. Allergology International, 69(3), 412-416. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1323893020300113
- Deleanu, D. & Nedelea, I. (2019). Biological therapies for atopic dermatitis, an update. Exp Ther Med, 17(2), 1061-1067. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6327672/
Informasi kesehatan di laman ini dimaksudkan untuk tujuan edukasi umum saja. Profesional di bidang kesehatan adalah satu-satunya sumber informasi terbaik mengenai kesehatan anda. Silakan berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika anda memiliki pertanyaan tentang kesehatan atau pengobatan.
MAT-SG-2400094-1.0-04/2024